Kamis, 27 Februari 2014
Rabu, 26 Februari 2014
Selasa, 25 Februari 2014
Senin, 24 Februari 2014
Karangan Uyi
Wera si bunga yg pemalas
Tena ingin berangkat kesekolah. Tiba - tiba ia melihat Wera baru bangun dari tidurnya. Wera adalah temannya Tena, sekaligus tetangganya Tena. Tena sebal kalau Wera sering terlambat. Dan kalau Wera sering terlambat, Tena pasti terlambat juga. Karena apa? Karena Tena sering diantar sama bapaknya Wera, namanya Pak Erwandi. Di sekolah Tena dan Wera sering diberi hukuman berupa bersihkan WC, tegak di bawah tiang bendera ( lapangan ), bersihkan halaman sekolahan dsb. Tapi, gak setiap hari Tena diantar sama bapaknya Wera. Kadang diantar sama ibunya Sati, namanya Bu Eli. Sati adalah sahabat Tena yg paling dia sayangi. Tena sering diberikan Sati makanan, tas, kadang diberi uang sisa jajannya. Tena sehari - harinya hidup mandiri tanpa ibunya yg sudah lama meninggal, ketika ia lahir. Bapaknya seorang pedagang sayur keliling kampung. Kadang - kadang Wera malu sama dirinya sendiri, karena dia kaya sedangkan Tena miskin tetapi mandiri, sedangkan Wera tidak. Tena mempunyai banyak teman yaitu Leti, Wati, Adi, Trina, Ecik, dan sahabatnya Sati. Wera bersyukur mempunyai teman seperti Tena, Tena senang memberinya teman. Karena Tena, kepedean Wera semakin meningkat, Wera tak malu kalau sering dikatain jelek ataupun sombong. Seringnya Wera memperhatikan sikap Tena dan mencontoh hanya yg baik saja dari Tena. Semenjak itu Wera tercatat dengan Wera si bunga yg rajin. :-) THE END >,^ °_+
Gelumbang, 22 februari 2014
Sabtu, 22 Februari 2014
#UsingReplyForALink (13 Februari 2014 – 21 Februari 2014)
Kereen! "@Jenderal_Luten: Blog Kompasiana Brhasil di Pagerank 1 dr 1,8 Milyar Pnelusuran Google http://t.co/RwhrloRyAw via @kompasiana | "
— Brillianto (@ombrill) February 18, 2014
Jumat, 21 Februari 2014
Kamis, 20 Februari 2014
Langganan:
Postingan (Atom)