Gak ngerti, tau-tau aja inget tahun 2000-an. Aku
kerja pada sebuah bengkel mobil di daerah Pondok Labu. Pekerjaanku menjual oli,
itulah yang membuat aku nggak begitu ngerti mesin. Tapi aku jadi tau, betapa
ruwetnya mengelola keuangan bengkel yang buat beberapa orang, mungkin mudah. Di
suatu masa aku pun jadi tukang sebar brosur “BBG Taksi”, pernah jadi pengamen,
pernah bantu-bantu nyuci piring,
Sebenarnya itu belum seberapa, kalau malam-malam
aku suka memperhatikan mereka yang hidup di kolong jembatan, atau mereka yang
hidup di dalam kios rokok, tidur dan jualan ya disitu itu. Atau yang tidur di
halte, tidur di rerumputan, tidur di gerobak. Aku ternyata masih beruntung.
Rumus menghitung standar
box office itu kayak gimana, ya?
Kita bukan makhluk bodoh
yang mempertanyakan cinta
Spesial Efek
“Senyum Bercahaya”
(Gelumbang, 20 April 2014)