Minggu, 20 April 2014

Sempurna

Monas


Gak ngerti, tau-tau aja inget tahun 2000-an. Aku kerja pada sebuah bengkel mobil di daerah Pondok Labu. Pekerjaanku menjual oli, itulah yang membuat aku nggak begitu ngerti mesin. Tapi aku jadi tau, betapa ruwetnya mengelola keuangan bengkel yang buat beberapa orang, mungkin mudah. Di suatu masa aku pun jadi tukang sebar brosur “BBG Taksi”, pernah jadi pengamen, pernah bantu-bantu nyuci piring,  


Sebenarnya itu belum seberapa, kalau malam-malam aku suka memperhatikan mereka yang hidup di kolong jembatan, atau mereka yang hidup di dalam kios rokok, tidur dan jualan ya disitu itu. Atau yang tidur di halte, tidur di rerumputan, tidur di gerobak. Aku ternyata masih beruntung.


Jumat Agung
Rumus menghitung standar box office itu kayak gimana, ya?
Dia, cantik dan rasa
Straw Dogs
Kita bukan makhluk bodoh yang mempertanyakan cinta
Simba The Lion
Spesial Efek “Senyum Bercahaya”
Lembaga Sandi Negara
Terlalu berani
Rindu menjadi bodoh


Geli-Geli Sadis
Pemikir Analitis
CoPilot Ganteng
Robby The Kurt Cobain
Tentang film Soekarno


(Gelumbang, 20 April 2014)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar