Not Every Gift is a Blessing |
Psychological Thriller
1) Investigasi terhadap psikologi karakter utama
2) Wawasannya
3) Pikirannya
4) Penyimpangannya
5) Perjuangan untuk memahami realita
John Madden
Psikologi thriller fokus ke...
1) Cerita
2) Pengembangan karakter
3) Pilihan
4) Konflik moral
5) Takut dan Gelisah memaksa ketegangan psikologis
lewat cara yang sulit diprediksi
James N.
Frey
Thriller yang baik adalah fokus ke psikologis
tokoh antagonis-nya. Membangun ketegangan sehingga menimbulkan penafsiran yang
ambigu (membingungkan di antara dua pilihan).
Plot Twist
Perubahan radikal dari plot cerita yang sama
sekali tidak disangka oleh penonton.
Surprise
Ending
Jika plot itu berada di posisi menjelang akhir
cerita.
False Protagonist
Ini adalah tehnik memancing penonton memilih tokoh
protagonis-nya, tapi ternyata pilihan penonton salah.
Unreliable Narrator
Ini adalah pencerita yang tidak bisa dipercaya.
MacGuffin biasanya berfokus di awal film, ini
semacam gambaran tentang film tersebut, yang diwakili oleh tokoh protagonis.
Ini akan muncul lagi di klimaks cerita, atau tidak sama sekali.
Examples in film include: the meaning of rosebud
in Citizen Kane (1941)
Tema
psikologi thriller ada beberapa, antara lain:
1) Realitas / Kenyataan / Fakta
2) Persepsi / Wawasan / Daya paham
3) Pemikiran
4) Kehidupan / Makna
5) Identitas
6) Kematian
Di psychological thriller karakter biasanya
berjuang dengan pikirannya sendiri. Dia berusaha menentukan apa yang nyata,
siapa mereka, dan apa makna kehidupan.
The study of the Character, as it is now
known, was conceived by Aristotle’s student Theophrastus. In The Characters (c.
319 BC), Theophrastus introduced the “character sketch,” which became the core
of “the Character as a genre.” It included 30 character types. Each type is
said to be an illustration of an individual who represents a group,
characterized by his most prominent trait. The Theophrastan types are as
follows:
The Insincere Man (Eironeia) / Bermuka dua
The Flatterer (Kolakeia) / Penjilat
The Garrulous Man (Adoleschia) / Cerewet
The Boor (Agroikia) / Orang yang kurang sopan
The Complacent Man (Areskeia) / Sopan
The Man without Moral Feeling (Aponoia)
The Talkative Man (Lalia) / Latah / Banyak bicara
The Fabricator (Logopoiia) / Pabrik
The Shamelessly Greedy Man (Anaischuntia) /
Serakah dan tak tau malu
The Pennypincher (Mikrologia) / Kikir
The Offensive Man (Bdeluria) / Suka menghina
The Hapless Man (Akairia) / Malang
The Officious Man (Periergia) / Suka mencampuri
urusan orang
The Absent-Minded Man (Anaisthesia) / linglung /
lalai
The Unsociable Man (Authadeia) / tidak ramah
The Superstitious Man (Deisidaimonia) / Suka
takhyul
The Faultfinder (Mempsimoiria) / sinis
The Suspicious Man (Apistia) / Suka berprasangka
The Repulsive Man (Duschereia) / Menjijikkan
The Unpleasant Man (Aedia) / tidak menyenangkan
The Man of Petty Ambition (Mikrophilotimia) /
Ambisi picik
The Stingy Man (Aneleutheria) / Pelit
The Show-Off (Alazoneia) / Berlagak
The Arrogant Man (Huperephania) / Sombong
The Coward (Deilia) / Pengecut
The Oligarchical Man (Oligarchia) / berkuasa
The Late Learner (Opsimathia) / telat belajar
The Slanderer (Kakologia) / Fitnah
The Lover of Bad Company (Philoponeria) / Suka
ngomong kasar
The Basely Covetous Man (Aischrokerdeia) / Tamak
yang keji
Surprise
Ending
Anagnorisis
Flashback
Unreliable narrator
Peripeteia
Deus ex machina
Poetic justice
Chekhov's gun
Red herring
In medias res
Non-linear narrative
Reverse chronology
Tidak ada komentar:
Posting Komentar